1. Resti Anugrahsari (19514092)
2. Wima Indah Perdana (1C514253)
Kelas: 2PA08
SINOPSIS FILM PATCH ADAMS
Patch
Adams adalah sebuah film bergenre komedi biografi yang dirilis pada tahun 1998.
Patch Adams mengisahkan tentang Hunter Adams (Robbin Williams) memiliki
kehidupan yang bahagia bersama dengan kekasihnya yang ia cintai. Namun semuanya
berubah ketika kekasih yang begitu dicintai oleh Patch meninggalkannya begitu
saja. Bahkan kekasihnya tersebut memilih untuk meninggalkan Patch untuk hidup
bersama pria lain.
Hal
tersebut tentu saja membuat hati dari Patch menjadi hancur berantakan. Tidak
cukup sampai disitu saja, hatinya yang hancur membuat kehidupan milik Patch
menjadi tidak karuan. Ia seakan kehilangan semangat dan tujuan hidupnya. Dan ia
hampir bunuh diri. Mengetahui bahwa dia perlu diobati membuat Patch dengan suka
rela masuk ke dalam rumah sakit jiwa. Patch memang tidak gila namun dia yakin
emosinya perlu disembuhkan.
Namun
ternyata di Rumah Sakit Jiwa, Patch tidak mendapatkan apa yang dia inginkan.
Para pasien disana hanya diobati dengan cara diberikan obat sedangkan gangguan-gangguan
emosionalnya tidak pernah ditangani dengan baik. Hal tersebutlah yang membuat
Patch kemudian berinisiatif untuk menghibur para pasien disana untuk bisa lebih
baik.
Tak
disangkan, hiburan dan motivasi yang dilakukan oleh Patch membuat perlahan kondisi
kejiwaan para pasien disana mulai membaik. Hal tersebut membuat Patch menyadari
bahwa untuk menyembuhkan seorang pasien bukan hanya fisiknya yang perlu diobati
namun juga psikisnya.
Berangkat
dari kepercayaan tersebut, Patch kemudian memiliki tujuan baru di dalam
hidupnya. Yaitu dia akan menjadi dokter dan menyembuhkan para pasien dengan
caranya sendiri. Patch pun mulai mengikuti pendidikan kedokteran agar nantinya
ia bisa menjadi dokter sesungguhnya. Tapi ternyata di pendidikan kedokteran
metode untuk menyembuhkan pasien menggunakan metode yang sangat kaku.
Yang
lagi-lagi hanya memfokuskan untuk mengobati fisiknya namun kondisi psikis sang
pasien selalu dilupakan. Patch kemudian memberi tahu bahwa pasien juga perlu
dicari tahu penyebab penyakitnya dari segi psikis bukan hanya fisik. Namun
ternyata pernyataan dari Patch sangat ditentang keras oleh universitasnya.
Karena menganggap Patch hanyalah mengada-ada. Hal tersebutlah yang membuat
Patch semakin berniat untuk membuktikan metode pengobatan yang dia miliki.
TEORI YANG BERKAITAN DENGAN FILM
PATCH ADAMS
1 Alfred
Adler (Psikologi Individual)
Menurut
Adler, motif utama manusia adalah dorongan sosial untuk terlibat dalam
lingkungan. Konsep utama Adler yaitu finalisme fiktif, perjuangan ke arah
superioritas, inferioritas dan kompensasi, minat sosial, gaya hidup, diri
kreatif.
Adler
mengemukakan bahwa pada dasarnya manusia memiliki perasaan inferioritas dan
keinginan menjadi superior menuju kesempurnaan. Inferioritas sebagai perasaan
yang muncul akibat kekurangan psikologis/sosial yang dirasakan secara subjektif
maupun perasaan yang muncul karena kelemahan atau cacat tubuh yang nyata.
Dalam
tokoh Patch Adams, pada awalnya ia memiliki perasaan inferior dalam dirinya,
dia memiliki rasa keputusasaan di dalam hiudpnya hingga mengajukan dirinya
untuk masuk ke rumah sakit jiwa. Akan tetapi ketika di rumah sakit jiwa itulah
yang menjadi awal kebangkitan Patch dari keterpurukan untuk melangkah menuju
sukses (superioritas). Perjuangan untuk sukses ini dipacu karena adanya minat
sosial di dalam diri Patch yang peduli terhadap orang-orang di sekitarnya serta
memiliki sikap empati yang besar terutama pada orang-orang sakit. Patch
memiliki tujuan final yang kuat untuk menjadi seorang dokter, oleh karena itu,
Patch pun memutuskan untuk kuliah di fakultas kedokteran karena ia ingin
menyembuhkan orang-orang yang sakit dengan cara yang unik. Patch ingin
menyembuhkan pasien-pasiennya bukan hanya dengan bantuan medis saja tetapi
memberikan perhatian dan sikap empati terhadap pasien untuk menciptakan jiwa
yang selalu bahagia meskipun sedang sakit. Karena adanya tujuan final yang
dimiliki Patch, Patch memiliki gaya
hidup yang berbeda dengan adanya kekuatan diri kreatif yang besar, dimana dia
mempunyai pemikiran bahwa manusia bukan penerima pengalaman secara pasif tetapi
manusia adalah aktor dan inisiator tingkah laku. Sesuai dengan pandangan Adler
yang menyatakan bahwa kperibadian bersifat dinamis bukan statis, bahwa setiap
orang selalu bergerak sepanjang hidupnya.
2.
Carl
Gustav Jung (Psikologi Analitik)
Jung
mengemukakan bahwa teori psikologi analitik itu memiliki tingkatan psyche
(kepribadian), dinamika kepribadian, tipe-tipe psikologis dan perkembangan
kepribadian.
Di
dalam tipe-tipe psikologis, jung membedakan menjadi dua, yaitu menurut sikapnya
(introvert dan ekstrovert) dan
menurut fungsinya (sensing, thinking,
feeling, intuiting).
Sikap
ekstraversi mengarahkan pribadi ke pengalaman objektif, memusatkan perhatiannya
ke dunia luar,cenderung berinteraksi dengan orang disekitarnya, aktif, dan
ramah. Sama seperti tokoh Pach Adams disini ia memiliki sikap ekstrovert yang lebih dominan dalam
dirinya. Hal ini dibuktikan dari kemampuan berinteraksi dengan orang lain
secara baik, dia mampu bersikap aktif pada pasien-pasiennya yaitu dengan
memberikan perhatian dengan cara-caranya yang unik, sehingga orang-orang
beserta pasiennya merasa senang, nyaman, dan akrab.
3.
Erik
Erikson (Perkembangan Psikososial)
Erikson
memiliki 8 tahap perkembangan psikososial yang menurutnya akan terungkap
seiring pengalaman masa hidup kita, masing-masing tahap memiliki sebuah tugas
perkembangan unik yang menhadirkan krisis yang harus diselesaikan oleh
individu. 8 Tahap perkembangan psikososial yaitu , Basic Trust vs Mistrust, Autonomy Vs Shame and Doubt, Initiative Vs
Guilt, Industry Vs Inferiority, Identity Vs Identity Confusion, Intimacy Vs
Isolation, Generativity Vs Stagnation, Integrity Vs Despair. Di sini akan
lebih dibahas tentang tahapan Generativity
Vs Stagnation yang dialami di masa dewasa menengah. Generativity ialah persoalan utama yang dihadapi individu di masa
ini adalah membantu generasi muda untuk mengembangkan dan mengarahkan kehidupan
yang berguna. Sedangkan stagnation
itu adalah perasaan bahwa belum melakukan sesuatu untuk menolong generasi
berikutnya.
Generativity
yang terjadi pada Patch, yakni ia mempunyai usaha dalam pekerjaan untuk bekerja
produktif dengan memunculkan ide-ide baru dalam dunia kedokteran yang
berprinsip bahwa dalam menyembuhkan pasien tidak cukup hanya dengan rawat inap
maupun pemberian obat, tetapi memberikan kebahagiaan dan mengerti akan keadaan
pasien untuk tetap tersenyum melalui cara-cara kreatif yang dilakukan oleh
Patch. Akan tetapi, ditengah usahanya untuk menjadi seorang dokter, Patch
mengalami stagnasi. Hal ini terjadi karena Patch tidak memiliki semangat hidup
setelah ditinggal mati oleh wanita yang sangat dicintainya. Namun hal itu tidak
berlangsung lama karena ia mencoba berpikir untuk melawan rasa keputusasaan
yangterjadi pada dirinya dengan meyakini bahwa ia harus tetap maju demi
mencapai tujuan yang telah dicita-citakan.
DAFTAR PUSTAKA
Feist, J., Feist, G.J. (2014).
Teori Kepribadian. Jakarta: Salemba
Humanika.