NPM : 19514092
Kelas : 2PA08
KONSEP
SEHAT MENURUT 5 DIMENSI (EMOSIONAL, INTELEKTUAL, SOSIAL, FISIK DAN SPIRITUAL)
Berabad-abad lalu, sehat diartikan sebagai kondisi yang normal dan
alami. Karenanya, segala sesuatu yang tidak normal dan bertentangan dengan alam
bisa dikatakan tidak sehat. Sehat bersifat dinamis dan dapat terus berubah.
Kesehatan dapat mempengaruhi tingkat fungsi seseorang, baik dari segi
fisiologis, psikologis maupun sosiokultural.
Pengertian sehat memang masih dipertentangkan pengertiannya, berikut
beberapa pengertian sehat :
a. Menurut WHO (1974), sehat adalah keadaan
keseimbangan yang sempurna, baik fisik, mental, dan sosial, tidak hanya bebas
dari penyakit dan kelemahan.
b. Menurut WHO (1957), konsep sehat diartikan
sebagai suatu keadaan dan kualitas dari organ tubuh yang berfungsi secara wajar
dengan segala faktor keturunan dan lingkungan yang dimiliki.
c. Menurut Parson, sehat adalah kemampuan
optimal individu untuk menjalankan peran dan tugasnya secara efektif.
d. Menurut Undang-Undang Kesehatan RI No. 23
Tahun 1992, sehat diartikan sebagai keadaan sejahtera tubuh, jiwa, sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
e. Menurut MUI (1983) dalam musyawarah Nasional
Ulama, kesehatan diartikan sebagai ketahanan jasmaniah, rukhaniyah dan sosial
yang dimiliki manusia sebagai karunia Allah SWT yang wajib disyukuri dengan
mengamalkan tuntunannya dan memelihara serta mengembangkannya.
f. Menurut Parkins (1938), konsep sehat
didefinisikan sebagai suatu keadaan seimbang yang dinamis antara bentuk dan
fungsi tubuh dan berbagai faktor yang berusaha mempengaruhinya.
g. Menurut White (1977), sehat adalah suatu
kondisi dimana seseorang pada waktu diperiksa tidak mempunyai keluhan ataupun
tidak terdapat tanda-tanda suatu peyakit atau kelainan.
h. Menurut WHO (1984), kesehatan didefinisikan
sebagai konsep yang positif yang mementingkan sumber daya sosial dan pribadi
dan juga kemampuan fisik yang dimiliki seseorang, dengan kata lain seseorang
itu memiliki tubuh yang sehat, gizinya baik, tidak berpenyakit dan mempunyai
kedudukan sosial yang baik.
i.
Menurut
WHO (1986) dalam Piagam Ottawa, kesehatan itu ialah sumber daya yang penting
bagi kehidupan sehari-hari bukan tujuan hidup.
Secara umum, dapat disimpulkan bahwa pengertian kesehatan adalah suatu
keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Menurut
WHO, definisi tentang sehat memiliki karakteristik yang dapat meningkatkan
konsep sehat yang positif yaitu,
memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh, memandang
sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal, penghargaan
terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.
Konsep kesehatan dari 5 dimensi (emosional, intelektual, sosial, fisik
dan spiritual) :
a. Kesehatan emosional, menurut Wirawan emosi
adalah setiap keadaan pada diri seseorang yang disertai dengan warna afektif
baik pada tingkat sederhana maupu tingkat yang lebih luas, sedangkan menurut
Golemen, emosi merupakan suatu perasaan hasil campur dari rasa
takut, gelisah, marah, sedih dan senang. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa
emosi adalah suatu keadaan kejiwaan yang mewarnai tingkah laku, emosi juga
dapat diartikan sebagai suatu reaksi psikologis yang ditampilkan dalam bentuk
tingkah laku gembira, bahagia, marah, sedih, takut, haru dan sejenisnya. Emosional yang sehat dapat
terlihat dari kemampuan seseorang dalam mengekspresikan ataupun mengendalikan emosinya.
Contoh:
Sinta adalah anak tunggal dari kedua orang tuanya, ia memiliki sifat yang periang,
suatu saat ibunya mengalami kecelakaan dan meninggal dunia, kejadian itu
membuat Sinta sangat sedih dan terpukul karena kejadian itu ia hampir berubah
menjadi seseorang yang pemarah karenya ibunya telah berbohong bahwa ibunya akan
selalu bersamanya tetapi malah pergi meninggalkannya, namun Sinta dapat
mengendalikan emosinya tersebut sehingga ia bisa mengikhlaskan kepergian
ibunya.
b. Kesehatan intelektual, menurut David Wechsler
(1996) intelektual adalah kumpulan atau totalitas kemampuan seseorang untuk bertindak
dengan tujuan tertentu, berpikir secara rasional, serta menghadapi lingkungan
secara efektif. Intelektual yang sehat tercemin dari bagaimana seseorang
berfikir dilihat dari wawasannya, pemahamannya, alasannya, logika dan
pertimbangnnya. Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan
pikiran, bertindak secara efisien dan efektif, dan juga dapat menyelesaikan
masalah yang sedang ia hadapi.
Contoh: Andi adalah seorang ketua kelas, dia
dapat memberikan contoh yang baik bagi teman-temannya. Suatu saat ia
mendapatkan masalah dengan sahabatnya, namun Andi mampu berpikir secara
rasional dan dapat bertindak secara efisien untuk menyelesaikan permasalahannya
itu dan sudah memikirkan konsekuensi dari apa yang akan ia lakukan.
c. Kesehatan sosial, berfokus pada perilaku
seseorang dalam kelompok sosialnya, sosial dikatakan sehat dicerminkan dari
bagaimana kemampuan seseorang untuk
berhubungan atau berkomunikasi secara baik dengan orang lain ataupun lingkungan
sosialnya tanpa membeda-bedakan baik dari segi ras, kedudukan, status sosial,
agama, suku dan lain sebagainya, serta dapat hidup bersama masyarakatnya dengan
aman dan damai.
Contoh: Kimi mengikuti banyak
organisasi-organisasi baik di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggalnya.
Ia memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik terhadap orang lain, orang-orang
yang mengobrol dengannya merasa nyaman. Suatu saat di sekolahnya ada murid
baru, murid baru itu berkulit hitam dan memiliki status sosial yang rendah, ia
dapat bersekolah disana karena mendapatkan beasiswa. Karena sekolah Kimi adalah
sekolah yang bisa dikatakan sekolah bertaraf internasional dan murid-murid yang
bersekolah disana memiliki status sosial yang tinggi, banyak dari mereka yang
tidak mau berteman dengan murid baru tersebut. Namun Kimi tidak seperti itu, Kimi
mulai mengobrol dengan murid baru itu dan lama kelamaan mereka akrab, Kimi memang
tidak pernah membeda-bedakan seseorang baik dari ras, suku, status sosial dan lain
sebagainya.
d. Kesehatan fisik, kesehatan dari bentuk fisik
yang tidak mengalami gangguan, tidak cacat, tidak kekurangan sesuatu apapun,
tidak mudah sakit dan terwujud jika seseorang tidak merasa atau mengeluh sakit
dan memang secara objektif tidak nampak sakit dan dapat beraktifitas
sehari-hari dengan optimal. Pengertian yang lebih luas diartikan sebagai suatu
keadaan yang dinamis dimana seseorang dapat menyesuaikan dirinya dengan
perubahan-perubahan lingkungan internal (spiritual, penyakit, psikologis,
intelektual) ataupun lingkungan eksternal ( sosial, ekonomi) dalam mempertahankan
kesehatannya.
Contoh: Vina adalah salah satu mahasiswi di
universitas swasta di Jakarta, dia selalu berpenampilan rapi, dia mengikuti
banyak aktivitas di kampusnya maupun diluar kampus, dia jarang mengalami
gangguan kesehatan, salah satu sebabnya karena ia rajin berolahraga, dia
dikenal sebagai orang yang gesit, cekatan dan aktif dan dia mampu beraktivitas
seoptimal mungkin.
e. Kesehatan spiritual, konsep spiritual
berkaitan dengan nilai, ketenangan jiwa, keyakinan dan kepercayaan seseorang,
kepercayaan itu sendiri memiliki cakupan mulai dari atheisme sampai agnotisme
ataupun theism. Keyakinan merupakan hal yang lebih dalam dari suatu kepercayaan
seorang individu, keyakinan itu mendasari seseorang untuk bertindak. Kesehatan
spiritual dapat dibentuk dan terbentuk yang dipengaruhi oleh berbagai faktor
baik dari dalam diri individu itu sendiri maupun dari luar diri individu.
Spiritual yang sehat dapat terlihat dari bagaimana seseorang mengekspresikan
rasa syukur, pujian dan kepercayaan terhadap Tuhan, dengan kata lain sehat
spiritual adalah keadaan dimana seseorang menjalankan ibadah dan semua
aturan-aturan agama yang dianutnya.
Contoh: Dian adalah seorang pengusaha yang
kaya raya, walaupun dia kaya dia sama sekali tidak sombong, ia selalu
memberikan sumbangan kepada orang-orang yang kurang mampu, ia selalu bersyukur
atas nikmat yang telah diberikan Allah kepadanya, dia selalu mengingat Allah
dan ia selalu beribadah, bertawakal, berdoa pada Allah.
Kesimpulan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Sehat memang masih
dipertentangkan pengertiannya dan belum ada kata sepakat dari para ahli dan
tokoh masyarakat dunia, namun WHO membuat definisi yang universal yaitu, sehat
adalah suatu keadaan fisik, mental, dan kesejahteraan sosial yang merupakan
satu kesatuan dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan. Konsep sehat
bagi masyarakat awam lebih dikenal kepada keadaan fisik jasmaniah seseorang
yaitu sakit dan sehat, tetapi sebenarnya konsep sehat tidak hanya dari segi
fisik saja, namun terdapat dimensi-dimensi lain seperti emosional, intelektual,
sosial dan spiritual.
Kesehatan fisik dicerminkan dari keadaan fisik yang tidak mengalami
gangguan ataupun kecacatan. Kesehatan emosional dicerminkan dari kemampuan
seseorang dalam mengekpresikan dan mengendalikan emosinya. Kesehatan intelektul
dicerminkan dari kemampuan seseorang menghadapi dan memecahkan persoalannya.
Kesehatan sosial dilihat dari bagaimana seseorang mampu berinteraksi dengan
baik di dalam lingkungan sosialnya tanpa membedakan ras, suku, agama dan
sejenisnya. Kesehatan spiritual dilihat dari rasa syukur, pujian dan
kepercayaan pada Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar