Nama : Resti Anugrahsari NPM : 19514092
Kelas : 1PA06
Karya seni adalah suatu hasil yang diciptakan oleh seseorang yang
mempunyai unsur keindahan. Teater termasuk ragam seni yang merupakan
pengembangan ekspresi diri dengan perpaduan bahasa rupa, bunyi, gerak, dan
peran. Seni teater tumbuh dan berkembang dalam dimensi ruang dan waktu, baik
tradisional maupun non tradisional, di Nusantara maupun Mananegara. Pada karya
tulis ini pembaca akan mengetahui esensi pertunjukan teater tradisional
mancanegara.
Kata teater diambil dari bahasa inggris theatre yang berarti gedung
pertunjukan atau dunia sandiwara. Kata theatre dalam bhasa inggris itu sendiri
berasal dari bahasa Yunani theatron yang berarti takjub melihat. Mungkin,
banyak penonton yang merasa takjub serta puas menyaksikan tontonan teatre yang
dipentaskan tersebut.
Teater ini juga merupakan karya seni yang dapat memberi sumbangan
bagi keluruhan budi dan kematangan jiwa. Untuk mengapresiasi suatu karya seni,
ksususnya seni teater memerlukan kesungguhan dan konsentrasi penuh. Oleh karena
itu untuk dapat mengapresiasikan dan mengekspresikan diri dalam karya seni
teater dengan baik, calon pemeran perlu mempersipakan segala sesuatu yang
berhubungan dengan pementasan teater, khususnya teater mancanegara (Asia)
dengan baik.
APRESIASI KARYA
SENI TEATER TRADISIONAL MANCANEGARA
Peranan
Pertunjukan Teater Tradisional Mancanegara
Seni teater tradisional memiliki peran penting pada suatu masyarakat.
Teater tradisional disamping menjadi bagian masyarakat, terutama dalam kegiatan
hiburan. Juga memiliki peran sebagai sarana penyampaian informasi, komunikasi,
penyebar pesan sosial atau hal-hal yang berhubungan dengan adat istiadat
Unsur Estetis dan
Unsur Pementasan Teater Tradisional Mancanegara
a.
Tata Musik
Tata musik akan
memiliki kualitas estetis jika penataan musiknya sesuai dengan situasi dan
kondisi adegan yang sedang berlangsung.
b.
Tata Gerak
Apabila tata
gerak pemain dalam pementasan dilakukan dengan baik, maka akan kelihatan indah
dan penonton tidak akan merasa bosan.
c.
Keunikan
Setiap
pementasan pasti memiliki kekhasan. Contoh-contoh nya antara lain:
-
Tari ngremo
yang selalu mengawali pertunjukan ludruk dari Jawa Timur.
-
Perpaduan seni
tari, musik, busana, dan lukis pada pertunjukan wayang orang.
d.
Isi cerita
Isi cerita
merupakan sumber pengalaman batin. Cerita drama dikatakan bermutu apabila
terdapat hal-hal humanistis yang aktual, menampilkan hal-hal yang baru.
Unsur-unsur
pementasan
a.
Tokoh
Pelaku dalam sebuah teater tersebut.
b.
Perwatakan
Penggambaran sifat batin seseorang yang diangkat dalam cerita. Watak
tokoh ini terbagi menjadi 3 dimensi watak, yaitu:
·
Keadaan fisik
·
Keadaan psikis
·
Keadaan sosiologis
c.
Latar
d.
Dekorasi
Background yang melatar belakangi suatu tema pementasan.
e.
Busana
Perlengkapan yang dipakai oleh pemain selama pementasan berlangsung
f.
Tata Rias
Seni yang menggunakan bahan-bahan kosmetik untuk menghias wajah pemain
Merancang
Karya Teater Kreatif dari Teater Tradisioanl Mancanegara
1. Menuliskan Gagasan Pembuatan Karya
Seni Teater Kreatif
a. Menentukan Tema
Langkah
pertama dalam menuangkan gagasan pembuatan karya seni teater kreatif dari
teater tradisional Asia sama seperti pada pembuatan karya seni teater kreatif
dari teater tradisional Nusantara, yaitu menentukan tema. Dalam menentukan tema
perlu memilih atau melakukan seleksi tema dari cerita tradisional Asia.
Kemudian disesuaikan dengan situasi dn kondisi atau latar belakang masyarakat
penonton yang nantinya akan dikembangkan menjadi teater kreatif. Pemilihan tema
dalam pembuatan karya seni teater kreatif dari teater tradisional Asia
hendaknya mengambil hal-hal yang dekat dengan penulis atau pencipta. Tema yang
dipilih hendaknya mengambil tema yang aktual dan mengandung nilai-nilai atau
norma-norma kemasyarakatan.
b. Menentukan Karakterisasi
Karakterisasi
adalah pelukisan watak pada tiap-tiap tokoh. Oleh karena itu, dalam menentukan
karakterisasi harus disesuaikan dengan tokoh-tokoh yang telah ditentukan.
Tokoh
menurut perannya dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:
b.1.
Tokoh protagonis, yaitu tokoh utama yang menjadi pembawa arah cerita.
Tokoh ini diidentikan dengan peran baik.
b.2. Tokoh antagonis, yaitu tokoh utama yang
berperan sebagai penentang alur cerita. Tokoh ini diidentikan dengan peran
jahat.
b.3. Tokoh tritagonis, yaitu tokoh yang berperan
sebagai penengah antara tokoh protagonis dengan tokoh antagonis.
b.4. Tokoh pembantu, yaitu tokoh yang berperan
membantu tokoh utama. Secara langsung dan tidak langsung tokoh ini juga
terlibat konflik.
c. Menentukan Struktur Plot dan Konflik
Dalam
menentukan struktur plot dan konflik, seorang penggagas atau sutradara harus
memahami struktur plot. Struktur plot adalah susunan jalan cerita (alur).
Sedangkan yg dimaksud dengan konflik ialah pertenangan antara tokoh dengan
tokoh lainnya atau dengan lingkungannya. Ada dua macam konflik di dalam dunia
teater: Konflik batin, yaitu pertentangan pikiran dan perasaan. Sedangkan
konflik lahir, yaitu konflik-konflik yang tampak. Seperti, perebutan harta.
d. Menentukan Setting Cerita
-Latar Waktu adalah waktu yang menunjukkan terjadinya peristiwa drama.
Dalam pementasan, biasanya setting suasana atau waktu dibantu dengan ilustrasi
lampu dengan musik.
-Latar Tempat adalah posisi peristiwa drama itu terjadi atau berlangsung.
Pengertian setting dalam karya
pentas teater adalah tempat permainan drama berlangsung. Disinilah semua
unsur-unsur artistik dan estetis dipadukan. Dalam pembuatan
setting/latar/panggung harus disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan isi naskah
atau cerita, pembagian adegan, jumlah pemain, pengelompokan pemain, crossing,
latar tempat dan latar waktu kejadian dramatis, model garapan, serta
keseimbangan bentuk ruang, ukuran, atau pewarnaan.
2. Pembuatan Karya Seni Teater Kreatif
a. Menyusun Karya Seni Teater Kreatif
Sesuai dengan Kaidah Pentas
Menyusun karya seni teater berarti
menyusun atau menuliskan naskah drama yang dipentaskan. Naskah drama ialah
naskah tentang kisah kehidupan manusia dengan problematika yang ditulisk
melalui dialog-dialog para tokoh.
Naskah drama tersebut harus disesuikan
dengan kaidah pentas. Tema dan ceritanya pun diambil dari cerita-cerita
tradisional Asia yang nantinya dikembangkan menjadi karya seni teater yang
kreatif.
Tahapan-tahapan untuk menyusun atau
menulis drama:
1. Carilah sebuah cerita
2. Selanjutnya baca dan dipahami cerita
tersebut
3. Kemudian ubahlah jalan cerita
menjadi beberapa adegan yang disesuaikan dengan tempat kejadiannya
4. Tentukanlah tokoh-tokoh yang muncul
dalam setiap adegan
5. Lalu tuliskanlah isi cerita dari
tiap adegan dengan dialog para tokoh
6. Tuliskan petunjuk-petunjuk teknis
7. Dan terakhir teliti ulang karya
tersebut dan ubah jika temukan kesalahan.
b. Menyajikan Karya Seni Teater
Tahap-tahap yang perlu diperhatikan
dalam keberhasilan penyajian karya seni teater:
1. Persiapan
2. Mengkaji naskah
3. Pemilihan pemain
4. Pertemuan dan kerja.
Teknik-Teknik
yang Berhubungan dengan Pementasan Teater
a. Teknik Olah Tubuh
Dalam
pertunjukan teater tradisional mancanegara (Asia) juga memerlukan olah tubuh
sebelum dimulai pementasan. Hal ini dilakukan agar dalam mengespresikan diri,
tubuh bisa lentur, sanggup memainkan semua peran. Dalam melakukan olah tubuh
ada beberapa bentuk yang dapat dilakukan, yaitu latihan menari, silat, renang,
dsb.
b. Teknik Olah Pikiran
Memainkan
peran harus melakukan olah pikir, yaitu dengan berlatih menggunakan akal. Akal
merupakan tenaga rohani yang paling tinggi dan sebagai tenaga yang bisa membuat
seseorang menjadi kritis dalam menghadapi berbagai persoalan yang pelik.
c. Teknik Olah Suara
Vokal
merupakan tenaga dalam olah suara. Dengan vokal yang baik akan bisa memberi
kontribusi yang besar bagi keberhasilan pertunjukan atau pementasan karya seni
teater. Ukuran bagus dan tidaknya suatu vokal terletak pada kuat atau tidaknya
suara yang diproduksi lewat mulut.
Pentingnya
Bekerja Sama dalam Berteater
Sikap egois harus dijauhkan untuk
menerapkan kerja sana dalam berteater. Kerja sama atau komunikasi antara
sutradara dengan pemain, pemain dengan pemain yang lain, sutdradara dengan
staf, dan pemain dengan staf perlu dijalin dengan baik, apalagi dalam karya
seni teater yang dikembangkan dari teater tradisional mancanegara (Asia).
Asas keutuhan perlu diterapkan dalam
menerapkan kerja sama teater. Selain menerapkan asas keutuhan interksi dengan
staf produksi dan staf atristik perlu dilakukan dengan baik. Penerapan prinsip
kerja sama harus dilakukan dengan sungguh-sungguh.
Beberapa
Jenis Teater Tradisional Mancanegara (Asia)
Teater tradisional Asia memiliki banyak macam dan beragam.
Setiap Negara di Asia pun pasti memiliki teater tradisionalnya masing-masing.
1. Teater Tradisional China
Opera
Peking adalah salah satu teater tradisional China yang terkenal. Peking
menggabungkan musik, tari, nyanyian, pantomim dan akrobat. Opera ini pertama
kali muncul pada akhir abad ke-18 dan pada pertengahan abad ke-19 mulai populer
di china. Tata busana dan tata riasnya pun rumit tetapi penuh dengan warna.
Lakon Opera Peking biasanya diambil dari sejarah China, legenda, cerita-cerita
rakyat. Para pemain memiliki spesialisasi peran tunggal, sheng
(laki-laki), dan (perempuan), jing (tokoh yang wajahnya dilukis),
dan chou (pelawak). Gerakan-gerakan pemainnya cenderung bersifat
simbolik.
2. Teater Tradisional Jepang
Kabuki
adalah salah satu teater tradisional Jepang yang terkenal. Kabuki lahir pada
zaman Jepang sedang menutup diri dari dunia luar (awal abad 18). Kabuki ini
termasuk teater melodramatik yang penuh dengan warna-warni. Cerita pada kabuki
biasanya merupakan kisah seseorang yang pintar dari kalangan biasa yang mampu
memperdaya orang dari kalangan atas. Kabuki itu sendiri berasal dari 3 suku
kata dalam bahasa Jepang, Ka yaitu menyanyi, bu yaitu menari, dan
ki yaitu ketrampilan. Sehingga kabuki bisa diartikan sebagai seni
menyanyi dan menari. Teater kabuki berbeda dengan teater Barat, jika di dalam
teater Barat pelaku dan penonton dibatasi dengan lengkung proskenium, sedangkan
dalam teater kabuki pelaku dan penonton tidak dibatasi oleh apapun atau tidak
diberi jarak. Dan juga panggung kabuki menjorok ke arah penonton.
3. Teater Tradisional Indonesia
Proses
terjadinya atau munculnya teater tradisional di Indonesia sangatlah bervariasi
dari satu daerah dengan daerah lainnya. Hal tersebut disebabkan karena
unsur-unsur pembentuk teater tradisional itu berbeda-beda tergantung pada tata
cara dan sumber dimana teater tradisional itu lahir.
a. Wayang
Wayang dikenal sejak zaman
prasejarah sekitar 1500 tahun SM. Saat masyarakat di Indonesia memeluk
kepercayaan animisme berupa pemujaan roh dan nenek moyang yang disebut hyang
atau dahyang, yang telah diwujudkan berbentuk gambar atau arca. Wayang
pun merupakan seni tradisional Indonesia yg terutama berkembang di Pulau Jawa
dan Bali. Pada tanggal 7 November 2003 UNESCO mengakui pertunjukan wayang
sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi maupun
warisan yang indah dan berharga. Wayang pun mempunyai beberapa jenis menurut
bahan pembuatannya, seperti:
-
Wayang
Kulit : Wayang Madya, Wayang Wahyu, Wayang Dupara
-
Wayang
Orang: Wayang Topeng
-
Wayang
Rumput: Wayang Suket
b. Ketoprak
Di daerah Yogyakarta dan Jawa
Tengah, Ketoprak ialah teater rakyat yang paling dipopulerkan. Kata “kethoprak”
itu sendiri berasal dari nama alat yaitu tiprak. Kata tiprak ini bermula
dari prak. Karena bunyi tiprak adalah prak, prak, prak. Kethoprak juga berasal
dari kothekan atau gejogan. Alat bunyi-bunyian yang berupa lesung dan
ditambahkan kendang dan seruling oleh penciptanya. Bahasa yang digunakan
merupakan salah satu bentuk yang diperhatikan dalam ketoprak. Meskipun yang
digunakan bahasa Jawa, namun masalah unggahungguh bahasa harus diperhitungkan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Kethoprak adalah seni pertunjukan
teater yang sederhana yang meliputi unsur tradisi jawa, baik dari struktur
dialog, busana, musik tradisional yang dipertunjukan.
c. Ludruk
Salah satu kesenia Jawa Timur yang
cukup terkenal ialah Ludruk, yakni seni panggung yang umumnya seluruh pemainnya
laki-laki. Ludruk adalah suatu drama tradisional yang dimainkan olah sebuah grup
kesenian yang terjadi di sebuah panggung dengan mengambil cerita wong cilik
yang diselingi dengan lawakan dan diiringi dengan gamelan sebagai musiknya.
Dialog dalam ludruk bersifat menghibur sehingga penonton dibuat tertawa oleh
pertunjukannya, ludruk menggunakan bahasa khas Surabaya. Bahasa lugas yang
dipakai pada ludruk, membuat kalangan non intelek (supir angkot, tukang becak,
dll) mudh menyerapnya.
Penilaian untuk Pementasan Teater
Tradisional
Dalam
memberikan apresiasi terhadap pementasan teater harus bersifat subjektif,
karena tergantung kepekaan dari masing-masing penonton.orang yang baru pertama
kali menonton teater akan memberikan apresiasi yang berbeda dengan orang yang
telah berpengalaman menonton teater.
Terdapat
aspek-aspek yang dinilai dalam pementasan, yaitu:
·
Ekspresi
yang digunakan oleh pemain
·
Nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya
·
Intomasi
yang digunakan pemain
·
Setting
panggungnya
·
Penjiwaan
pemain dalam karakter yang diperankan
·
Volume
suara yang digunakan pemain
Amanat
dalam Teater Tradisional Mancanegara
Amanat
dalam teater ialah suatu pesan yang mengandung nilai-nilai moral sesuai dengan
norma-norma kehidupan yang berlaku di masyarakat. Amanat cerita dalam
pertunjukan teater dapat kita lihat atau perhatikan melalui prolog, dialog, dan
penampilan tokoh.
Nilai
moral yang kita ketahui dibagi menjadi 4 macam, yaitu:
1. Nilai sejarah, yaitu nilai untuk
mengetahui atau mempelajari kejadian pada masa lalu.
2. Nilai budaya, yaitu nilai yang
mengandung dat istiadat, kebiasaan-kebiasaan hidup manusia di suatu daerah tertentu.
3. Nilai didik, yaitu nilai yang
mengajarkan pelajaran untuk menngetahui sesuatu.
4. Nilai religi, yaitu nilai kehidupan
beragama yang berhubungan dengan kepercayaan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
Kesimpulan
Teater merupakan karya seni yang dapat memberi sumbangan
bagi keluhuran budi dan kematangan jiwa. Agar dapat berhasil dalam menikmati
suatu karya teter, tingkat apresiasi yang tinggi sangat diperlukan. Teater
mempunyai arti yang sama dengan drama, yaitu sebuah potret kehidupan manusia
yang dipertunjukkan ditas pentas. Peranan pertunjukan teater tradisional Asia,
yaitu sebagai tempat terjadinya hubungan yang ert antara seniman dengan
masyarakat dan sebagai wadah cerminan budaya masyarakat setempat. Unsur estetis
teater tradisional mancanegara (Asia) dapat diketahui melalui tata musik, tata
gerak, keunikan, dan isi cerita.
Adapun teknik-teknik yang perlu dipersiapkan untuk pemeran
teater, yaitu teknik olah tubuh, olah pikiran, dan olah suara. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam merancang karya teater yang kreatif dari tradisional
mancanegara (Asia) ialah, menuliskan gagasan pembuatan karya seni teater
kretif, pembuatan karya seni teater kreatif. Asas keutuhan perlu dilakukan
dalam menerapkan dalam bekerja sama berteater. Asas keutuhan dalam berakting
ini memiliki arti, seorang pemain harus dapat melakukan kerja sama yang baik
menuju satu tujuan yang sama, yaitu kesatuan makna.
DAFTAR
PUSTAKA
Waluyo,
Herman J. 2001. Drama, Teori dan
Pengajarannya. Yogyakarta: PT Hanindita Graha.
Supriyanto,
Henri. 1992. Lakon Ludruk Jawa Timur.
Jakarta: Grasindo
M. Sn,
Margono, dkk. 2007. Pelajaran Seni Budaya
3. https://books.google.co.id/books?id=VUUS8D3UTrUC&pg=PA81&lpg=PA81&dq=penilaian+terhadap+pementasan+teater+tradisional+mancanegara&source=bl&ots=6GRiwD3tq8&sig=exmQujyHC7F8NRCWMnBJYQpOpe0&hl=id&sa=X&ei=XLq0VL6vFcaQuAS37IDoDw&redir_esc=y#v=onepage&q=penilaian%20terhadap%20pementasan%20teater%20tradisional%20mancanegara&f=false . Diakses 18 Desember 2014 pukul
21.00
Wiyanto,
Asul. Terampil Bermain Drama. http://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=bhUBTdFLNsAC&oi=fnd&pg=PR7&dq=contoh+teater+tradisional+mancanegara&ots=unj0QRxP-p&sig=kW9u27W9tKXs4d27PmRyY4QfMBI&redir_esc=y#v=onepage&q&f=true . Diakses 18 Desember 2014 pukul
20.00 WIB
Awuy, F.
Tommy.1999. Teater Indonesia.
Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta
wayang bukannya berasal dari india om? datang ke indonesia bersama agama hindu dan buda, kemudian di adaptasi oleh orang-orang indo?
BalasHapusmakasih bisa bantu bantu
BalasHapussangat membuntu
BalasHapusMakasi ya, materinya sangat membantu
BalasHapus