Rabu, 21 Desember 2016

KOMUNIKASI





Nama : Resti Anugrahsari
NPM : 19514092
Kelas : 3PA08



  1. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Menurut Sarwono (2016) komunikasi adalah proses pengiriman berita dari seseorang kepada orang lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari kita melihat komunikasi ini dalam berbagai bentuk, misalnya percakapan antara dua orang, pidato dari ketua kepada anggota rapat dan lain sebagainya.
Menurut Leavit (1997) komunikasi adalah alat yang utama untuk mempengaruhi perubahan perilaku.
Menurut Arifin (2015) komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui/tanpa media yang menimbulkan akibat tertentu.

  1. JENIS-JENIS KOMUNIKASI
Menurut Sarwono (2016) dilihat dari jalannya, komunikasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: komunikasi searah dan komunikasi dua arah.
Menurut Uripni, Sujianto, Indrawati, ada dua jenis komunikasi yaitu, komunikasi verbal dan komunikasi non verbal.

  1. MODEL KOMUNIKASI LASSWELL
Model komunikasi Lasswell merupakan ungkapan verbal berikut ini:
·  

Who -> Says What -> In Which Channel -> To Whom -> With What Effect


1.  Unsur sumber "who" mengundang pertanyaan mengenai pengendalian pesan (pelaku utama yang memulai komunikasi). 
2.     Unsur pesan "says what" merupakan bahan untuk analisis isi atau bisa dikatakan apa yang disampaikan atau dikomunikasikan kepada penerima. Charles Wright (1977) memberikan karakteristik pesan-pesan komunikasi massa sebagai berikut: publicly, rapid, transient.
3.   Saluran komunikasi "in which channel" unsur ini menyangkut semua peralatan mekanik yang digunakan untuk menyebarluaskan pesan-pesan komunikasi massa. Tanpa saluran ini pesan-pesan tidak dapat menyebar secara cepat, luas dan simultan.
4.    Unsur penerima pesan "to whom" banyak digunakan untuk studi analisis khalayak. Atau dapat dikatakan unsur ini menyangkut sasaran-sasaran komunikasi massa, seperti perorangan-perorangan yang membaca surat kabar, yang sedang mendengarkan berita radio dan lain sebagainya).
5.    Unsur pengaruh "with what effect" berhubungan erat dengan kajian mengenai efek pesan yang diterima komunikan.
Oleh karena itu, model Lasswell ini banyak diterapkan dalam komunikasi massa.




DAFTAR PUSTAKA

Sarwono, S.W. (2016). Pengantar psikologi umum. Jakarta: Rajawali Pers.
Leavitt, H.J. (1997). Psikologi manajemen. Jakarta: Penerbit Erlangga
Arifin, B.S. (2015). Psikologi sosial. Bandung: CV Pustaka Setia.
Wiryanto. (2004). Pengantar ilmu komunikasi. Jakarta: Grasindo.
Wiryanto. (2000). Teori komunikasi massa. Jakarta: Grasindo.
Uripni, C.L., Sujianto, U., & Indrawati, T. (2003). Komunikasi kebidanan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Selasa, 08 November 2016

JOB DESCRIPTION DAN JOB SPESIFICATION DIREKSI KEUANGAN

Nama : Resti Anugrahsari
NPM :19514092
Kelas : 3PA08



JOB DESCRIPTION DAN JOB SPESIFICATION DIREKSI KEUANGAN

Job description:
1.      Bertanggung jawab dengan tugas yang diberikan
2.      Mengawasi dan mengontrol semua transaksi keuangan perusahaan
3.      Mencatat dan membukukan semua transaksi keuangan perusahaan
4.      Mengkoordinir pelaksanaan fungsi administrasi perusahaan
5.      Membuat laporan keuangan dari perusahaan baik bulanan maupun tahunan
6.      Menyusun dan mengontrol anggaran perusahaan agar terpakai secara efisien


Job spesification:
1.      Pendidikan: minimal S1 jurusan akuntansi
2.      Memiliki pengalaman kerja pada bidang keuangan
3.      Mampu mengaplikasikan program akuntansi
4.      Memiliki kemampuan bahasa selain bahasa Indonesia (terutama bahasa Inggris)

JOB DESCRIPTION DAN JOB SPESIFICATION DIREKSI PEMASARAN

Nama : Resti Anugrahsari
NPM :19514092
Kelas : 3PA08




JOB DESCRIPTION DAN JOB SPESIFICATION DIREKSI PEMASARAN

Job description:
1.      Mengkoordinir segala kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran (kinerja, prosedur dan lain sebagainya)
2.      Mengarahkan karyawan untuk meningkatkan seluruh sumber daya yang ada secara optimal bagi kepentingan perusahaan
3.      Merumuskan target penjualan
4.      Membuat strategi pemasaran untuk kemajuan perusahaan
5.      Bertanggung jawab terhadap strategi pemasaran yang telah disusun
6.      Menyusun, mengatur, menganalisis, mengimplementasi dan mengevaluasi manajemen pemasaran, penjualan dan promosi secara bertanggung jawab bagi perkembangan dan kemajuan perusahaan

Job spesification:
1.      Pendidikan: minimal S1
2.      Pengalaman kerja: minimal 1 tahun dalam bidangnya
3.      Kemampuan: menguasai dasar-dasar ilmu pemasaran, penjualan, pengiklanan, perfilman, promosi, photography, keuangan, komputer dan pembukuan. Dapat membuat, menyusun dan mengerjakan konsep dan kerangka kerja yang berhubungan dengan penjadwalan, aplikasi dan pengawasan. Dapat mempin bawahan dengan baik dalam rangka melaksanakan pekerjaannya
4.      Kecekatan dan kecermatan: dapat memprediksi dan mengestimasi variabel resiko dan peluang
5.      Prakarsa: memilki prakarsa yang berkaitan dengan tugas terhadap bawahannya
6.      Analisa: memiliki kemampuan menganalisa kinerja pemasaran, penjualan dan promosi dengan baik dalam rangka pelaksanaan tugas dan pengawasan
7.      Jujur, mampu berkomunikasi dengan baik
8.      Professional


JOB DESCRIPTION DAN JOB SPESIFICATION FINANCE DAN ACCOUNTING

Nama : Resti Anugrahsari
NPM :19514092
Kelas : 3PA08



JOB DESCRIPTION DAN JOB SPESIFICATION FINANCE DAN ACCOUNTING

Job description:
1.      Menyusun dan membuat laporan perpajakan perusahaan
2.      Menyusun dan membuat anggaran pendapatan perusahaan secara periodik
3.      Melakukan pengaturan administrasi keuangan perusahan
4.      Menyusun dan membuat laporan keuangan perusahaan
5.      Menyusun dan membuat surat-surat yang berhubungan dengan perbankan dan kemampuan keuangan perusahaan
6.      Mengatur kebutuhan uang kas perusahaan dan memastikan semuanya sesuai dengan pencatatan
7.      Mencatat, memeriksa dan melaporkan semua transaksi yang berkaitan dengan keuangan kantor

Job spesification:
1.      Pendidikan: minimal D3/S1 dalam jurusan akuntansi
2.      Pengalaman kerja: minimal 2 tahun
3.      Mampu menggunakan aplikasi penghitungan akuntansi

JOB DESCRIPTION DAN JOB SPESIFICATION DIREKSI STRATEGI BISNIS

Nama : Resti Anugrahsari
NPM : 19514092
Kelas :3PA08



JOB DESCRIPTION DAN JOB SPESIFICATION STRATEGI BISNIS

Job description:
1.      Menetapkan kebijakan dalam perusahaan untuk mencapai sasaran
2.      Membuat dan menerapkan strategi bisnis yang dipakai dalam perusahaan
3.      Bertanggung jawab dalam menjalankan bisnis dengan startegi bisnis yang dibuat
4.      Melakukan inovasi atau pengembangan terhadap bisnisnya
5. Menyusun spesifikasi kompetisi unggulan dan perilaku yang diperlukan untuk menjalankan strategi bisnis dengan sukses
6.      Mengidentifikasi tujuan organisasi, menggunakan sumber daya yang ada secara efektif

Job spesification:
1.      Pendidikan: minimal S1
2.      Memiliki kesiapan yang baik dalam mediversifikasikan bisnis
3.      Memiliki pengalaman dan kemampuan di bidang bisnis
4.      Memiliki kemampuan dalam memimpin perusahaan dan kemampuan komunikasi yang baik

PENGERTIAN JOB DESCRIPTION DAN JOB SPESIFICATION (STORE OPERATION)

Nama : Resti Anugrahsari
NPM : 19514092
Kelas : 3PA08


PENGERTIAN JOB DESCRIPTION DAN JOB SPESIFICATION
(STORE OPERATION)

PENGERTIAN JOB DESCRIPTION
Pengertian sempit: menurut Youngman et al, dan Yoder mengemukakan job description hanya diberikan pengertian sebagai uraian tugas saja atau uraian tentang apa yang dikerjakan oleh seorang pekerja atau pemegang jabatan, tanpa disertai informasi lain, seperti hubungan jabatan dan syarat jabatan.
Pengertian luas: menurut Soedjadi, job description diberikan pengertian, baik uraian tugas maupun informasi lain seperti hubungan jabatan, syarat jabatan, standar pekerjaan dan latihan yang diperlukan.
Menurut pendapat diatas dapat disimpulkan, job description adalah suatu uraian tugas yang diberikan kepada suatu jabatan atau posisi yang menggambarkan kewajiban-kewajiban, tugasnya, tanggung jawab serta wewenangnya.

PENGERTIAN JOB SPESIFICATION
Werther dan Davis (1996) memberikan definisi job spesification ialah spesifikasi jabatan yang menguraikan permintaan-permintaan dari suatu jabatan kepada pegawai yang mengerjakan jabatan tersebut dan keterampilan-keterampilannya. Tuntutan-tuntutan tersebut mencakup pengalaman, latihan, pendidikan, kemampuan fisik serta kemampuan mental.
Dapat disimpulkan bahwa job spesification adalah suatu uraian yang berisi tentang latar belakang pendidikan, kemampuan atau keterampilan, pengalaman yang berhubungan dengan pekerjaan atau jabatan tertentu.


PERBEDAAN JOB DESCRIPTION DAN JOB SPESIFICATION
Job Description
Job Spesification
Menguraiakan apa-apa yang harus dikerjakan oleh pemegang jabatan
Menguraikan syarat-syarat kemampuan fisik dan mental dari pemegang jabatan


STORE OPERATION
Job description:
1.      Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan
2.      Mengembangkan potensi dan mengatur staff
3.      Mengatur jadwal operasi harian store (discount, stock)
4.      Bertanggung jawab terhadap tugas keseharian operasional

Job spesification
1.      Pendidikan: minimal D3 atau S1
2.      Usia: 24-35 tahun
3. Kemampuan: kemampuan manajerial, memiliki problem solving, kemampuan kepemimpinan, komunikasi yang tinggi dengan kemampuan teknis yang tinggi
4.      Dapat bekerja secara individu maupun tim





DAFTAR PUSTAKA
Sirait, JT. (2006). Memahami Aspek-Aspek Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Dalam Organisasi. Jakarta: PT Grasindo.
Tim Penulis TSM. (2015). Panduan Praktis Menyusun Jobdesc. Jakarta: Raih Asa

Sukses.

Kamis, 06 Oktober 2016

Pengertian Sumber Daya Manusia, Organisasi dan Kepemimpinan yang Baik dalam Organisasi

NAMA : RESTI ANUGRAHSARI
NPM     : 19514092
KELAS : 3PA08


1.    Pengertian Sumber Daya Manusia (SDM)
·      Menurut Hasibuan (2003) mengatakan Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kemampuan terpadu yang dimiliki oleh setiap manusia yang ditentukan oleh daya pikir (kecerdasan yang dibawa sejak lahir [modal dasar]) dan daya fisiknya. SDM juga merupakan unsur utama dalam setiap aktivitas yang dilakukan oleh manuia itu sendiri.
·      Menurut Veithzal (2003) mengatakan bahwa SDM ini adalah seseorang yang telah siap, mau dan mampu untuk memberikan sumbangan usaha demi tercapainya tujuan perusahaan. SDM merupakan salah satu unsur masukan (input) yang bersama unsur lainnya seperti modal, teknologi, bahan, metode yang diubah menjadi proses manajemen menjadi keluaran (output) berupa barang ataupun jasa dalam usaha mencapai tujuan perusahaan atau organisasi.

SDM adalah semua penduduk dalam wilayah tertentu yang telah cukup usianya untuk bekerja, mau itu yang telah bekerja ataupun yang sedang mencari pekerjaan. SDM juga unsur yang paling penting dalam suatu organisasi dibandingkan elemen yang lain (teknologi, uang, modal, dsb) karena manusia itu sendirilah yang mengendalikannya. Jadi walaupun terdapat teknologi secanggih apapun di dalam perusahaan atau organisasi tidak akan ada fungsinya atau artinya tanpa peran aktif dari SDM itu sendiri.
Secara singkat dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa Sumber Daya Manusia(SDM) merupakan komponen yang paling penting dalam suatu perusahaan atau organisasi dengan melakukan aktivitas dengan kemampuan terpadu (daya fisik dan daya pikir) untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi. Agar tujuan dari perusahaan atau organisasi itu dapat tercapai diperlukan SDM yang baik dan handal.


2.    Pengertian Organisasi
·         Menurut Stoner Organisasi adalah sebuah pola yang menghubungkan orang-orang di bawah arahan pimpinan (manager) untuk mencapai atau mengejar tujuan bersama.
·         Menurut James D. Mooney  dalam bukunya “The Principles of Organization” organisasi yaitu segala bentuk persatuan manusia untuk mecapai tujuan bersama.
·         Menurut Chester I. Barnard dalam bukunya “The Function of The Executive” organisasi merupakan suatu sistem mengenai usaha-usaha kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
    *Organisasi -> Bahasa Yunani (Organon) -> Alat (Tools)
Organisasi dapat diartikan sebagai wadah atau tempat yang terdiri dari beberapa orang yang saling berinteraksi satu sama lain sebagai proses yang dikerjakan secara bersama, dengan cara yang sama, landasan yang sama untuk mencapai tujuan yang sama pula.
Dapat dikatakan juga organisasi adalah fasilitas untuk melakukan interaksi atau hubungan kerja yang terdiri dari beberapa orang yang berkumpul, bekerja bersama-sama dengan cara yang sistematis, terstruktur, rasional, terpimpin dan memakai sumber daya (lingkungan, uang, dsb) yang dimiliki secara efisien bahkan efektif demi tercapainya tujun atau maksud yang sama dari organisasi tersebut.


3.    Kepemimpinan yang Baik dalam Organisasi
Kepemimpinan (Leadership) adalah kemampuan seseorang (yaitu pemimpin) untuk mempengaruhi orang lain (yaitu yang dipimpin atau pengikut-pengikutnya) sehingga orang lain tersebut bertingkah-laku sebagaimana dikehendaki oleh pemimpin tersebut.
Kepemimpinan dapat juga diartikan sebagai proses mengarahkan perilaku orang lain kearah pencapaian suatu tujuan tertentu. Pengarahan tersebut berarti menyebabkan orang lain bertindak dengan cara tertentu atau mengitu arah tertentu.
Didalam sebuah organisasi pemimpin merupakan posisi yang penting, karena dengan kerja atau adanya pemimpin mampu membuat organisasi itu mengalami kemajuan bahkan kemunduran tergantung dari bagaimana cara ia memimpin.
Kepemimpinan yang baik dalam suatu organisasi merupakan pemimpin yang berkharismatik, adil, baik hati, bisa memberikan contoh secara langsung maupun tidak langsung, memiliki kerendahan hati, jujur, tanggung jawab, terampil, memiliki emosi yang stabil dapat memotivasi para anggota organisasinya untuk melakukan tujuan dari organisasinya tersebut, mampu mengajak orang yang mau melakukan tugas yang saling berkaitan satu sama lain untuk visi dan misi yang sama, pemimpin juga harus dapat mengatur semua hal didalam organisasi agar menjadi organisasi yang teratur.
Kepemimpinan yang baik juga memiliki kecerdasan, kemampuan berkomunikasi yang baik dan demokratif. Kecerdasan disini diharapkan seorang pemimpin memiliki pengetahuan yang luas terhadap semua informasi dan perkembangan teknologi sesuai perkembangan jaman. Pemimpin juga harus memiliki kemampuan dalam berkomunikasi dengan baik yaitu tidak membuat jarak antara pemimpin dengan anggota-anggotanya. Pemimpin yang demokratif yaitu pemimpin yang terbuka, terbuka disini dimaksudkan pemimpin yang partisipatif mengenai masalah-masalah yang terjadi di dalam organisasinya dan menerima krtikan ataupun pendapat dari anggotanya dan mampu ikut serta dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.





DAFTAR PUSTAKA
Soekanto, S. (2012). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.

Rivai, V. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: Dari Teori ke Praktik. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Hasibuan, Malayu SP. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

Wiratmo, M. (1994). Kewirausahaan. Jakarta: Universitas Gunadarma

Hafidhuddin, Didin., dan Hendri Tanjung. (2003). Manajemen Syariah dalam Praktik. Jakarta: Gema Insani.

Hariandja, M.T.F. (2002). Manajemen Sumber Daya. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.









Kamis, 28 April 2016

Analisis Jurnal

NAMA KELOMPOK:
1.      ALMIRA HIKMAH                          10514880
2.      AMALIATU SALSIAH                    10514932
3.      RESTI ANUGRAHSARI                  19514092
4.      WIMA INDAH PERDANA              1C514253
5.      WINDY NILA TRESNA                  1C514281

 KELAS: 2PA08


JUDUL: 
HUBUNGAN ANTARA MODEL KOMUNIKASI DUA ARAH ANTARA ATASAN DAN BAWAHAN DENGAN MOTIVASI KERJA PADA BINTARA DI POLRESTA YOGYAKARTA.



Analisis Hubungan Atasan dan Bawahan
Mulyana (2006) mengemukakan, salah satu model komunikasi adalah model komunikasi dua arah. Apabila terdapat dua pihak yang berkomunikasi maka keduanya dapat berperan sebagai komunikator dan komunikan secara bergantian, saling mengirim pesan dan menerima pesan secara berkelanjutan. Menurut Wexley & Yulk (1977), komunikasi dalam konteks organisasi merupakan proses utama dalam organisasi, karena mencakup kepemimpinan, perencanaan, pengontrolan, koordinasi, pelatihan, manajemen konflik, pengambilan kebijakan, dan proses organisasi lainnya.
Hubungan model komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan pada Bintara di Polresta Yogyakarta termasuk ke dalam kepemimpinan transformasional karena interaksi antara pemimpin dan pengikutnya, manajer dengan bawahannya ditandai oleh pengaruh pemimpin atau manager untuk mengubah perilaku pengikutnya atau bawahannya menjadi seseorang yang merasa mampu dan bermotivasi tinggi dan berupaya mencapai prestasi kerja yang tinggi dan bermutu. Motivasi kerja yang tinggi seharusnya dimiliki oleh anggota kepolisian. Setiap anggota kepolisian dari jengjang pangkat Bintara hingga Perwira dituntut untuk memiliki tanggung jawab yang tinggi, memiliki kepecayaan diri dalam kepercayaan diri dalam melakukan tugas pantang menyerah serta menyukai tujuan lembaga kepolisian. Dari lima aspek kepemimpinan tranformasional penelitian tersebut masuk ke dalam Idealizet influence karena pemimpin berusaha mempengaruhi bawahan dengan menekankan pentingnya nilai-nilai dan keyakinan untuk mencapai tujuan. Anggota kepolisian yang memiliki motivasi kerja seharusnya memiliki kemampuan untuk menggerakkan sikap dan perilaku menuju sasaran yang ingin dicapai oleh Polresta Yogyakarta.
Menurut Mc Clelland (1961), menyatakan bahwa ada tiga hal penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu :
1.      Need for achievement
2.      Need for afiliation
3.      Need for power
Penelitian ini masuk dalam need for afilition yaitu keinginan untuk menjalin suatu hubungan antarpersonal yang ramah dan akrab (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama dengan social need-nya Masllow). Terdapat hubungan yang positif antara komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan dengan motivasi kerja pada Bintara di Polresta Yogyakarta. Semakin sering model komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan dilakukan, maka semakin tinggi pula motivasi kerja pada Bintara. Sebaliknya, semakin rendah atau jarang model komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan dilakukan, maka semakin rendah pula motivasi kerja.

Analisis Motivasi Kerja
Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang berarti dorongan, daya penggerak atau kekuatan yang menyebabkan suatu tindakan atau perbuatan. Hal tersebut diberikan pada individu agar mampu mencapai tujuan tertentu (Steers & Poter, 1996). Robbins dan Judge (2008) mendefinisikan motivasi sebagai proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Motivasi adalah suatu proses kebutuhan-kebutuhan yang mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah kepada tercapainya tujuan tersebut (Munandar, 2001).
Maslow mengemukakan kebutuhan akan motivasi berdasarkan lima tingkatan  penting yaitu, kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan akan rasa cinta dan memiliki, kebutuhan akan penghargaan, kebutuhan aktualisasi diri. Dalam jurnal tersebut dikaitkan dengan teori motivasi Maslow tentang aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami dan menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan dan keindahan; kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya).
Pada jurnal diatas disebutkan bahwa sikap dan perilaku polri mencerminkan tinggi rendahnya motivasi kerja. Dicontohkan seorang polri yang datang apel tepat waktu lebih memiliki motivasi kerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan polri yang datang apel terlambat dan tidak melakukan tugas sesuai dengan standar.
Disebutkan bahwa seseorang yang memiliki tanggung jawab yang tinggi maka memiliki motivasi yang tinggi, dan seeorang yang memiliki tanggung jawab yang rendah maka memiliki motivasi yang rendah. Karena aktualisasi diri merupakan perkembangan yang paling tinggi  dan penggunaan semua bakat kita, pemenuhan semua kualitas dan kapasitas kita, maka sikap dan perilaku polri yang bertanggung jawab mencerminkan teori motivasi dari Maslow mengenai aktualisasi diri yang memberikan arti bahwa seseorang yang bertanggung jawab khususnya terhadap pekerjaaannya akan mengembangkan dan menggunakan semua bakatnya, kualitas dan kapasitasnya dalam bekerja semaksimal mungkin.





DAFTAR PUSTAKA


Schultz, D. (1991). Psikologi Pertumbuhan: Model-Model Kepribadian Sehat. Yogyakarta: PT Kanisius.


Munandar, A.S. (2001). Psikologi Industri dan Organisasi. Depok: Penerbit Universitas Indonesia.