NPM: 19514092
Kelas: 2PA08
Erich Fromm
Fromm
(1955) menyatakan bahwa satu perbedaan penting antara manusia yang sehat secara
mental dan manusia neurotik adalah bahwa manusia yang sehat secara mental
menemukan jawaban atas keberadaan mereka-jawaban yang lebih sesuai dengan
jumlah kebutuhan manusia. Dengan kata lain, individu yang sehat lebih mampu
menemukan cara untuk bersatu kembali dengan dunia, dengan secaraproduktif
memenuhi kebutuhan manusiawi akan keterhubungan, keunggulan, keberakaran,
kepekaan akan identitas dan kerangka orientasi.
Kepribadian
sehat menurut Erich Fromm adalah penyesuaian diri seseorang dalam masyarakat
merupakan kompromi antara kebutuhan-kebutuahn batin dan tuntutan dari luar dan
seseorang menerapkan kerakter sosial untuk memenuhi harapan masyarakat kepribadian
sehat juga adanya keinginan untuk mencintai dan di cintai dalam bukunya Art Of
Love erik Fromm mengutarakan : Dalam Civilization and Its Discontents (1930),
seperti dikutip oleh Eric Fromm dalam Masyarakat yang Sehat (Terjemahan Thomas
Bambang Murtianto, 1995) ia menulis: "Manusia, setelah menemukan lewat
pengalamannya bahwa cinta seksual (genital) memberinya kepuasan puncak, maka
makna cinta seksual-genital menjadi prototipe bagi semua bentuk kebahagiaan
manusia. Karenanya manusia terdorong mencari kebahagiaan yang ada kaitannya
dengan hubungan seks, menempatkan erotisme genital sebagai titik pusat
kehidupannya…. Dengan melakukan itu manusia menjadi sangat tergantung pada
dunia luar, pada obyek cinta pilihannya, atau sungguh merasa kehilangan bila
ditinggal mati atau ditinggal kabur."
Masyarakat
sangat berperan penting dalam pembentukan kepribadian. Masyarakat yang
menjadikan seseorang berkepribadian sehat adalah masyarakat yang hubungan
sosialnya sangat manusiawi.
Pendekatan Fromm Terhadap
Kepribadian
Fromm
melihat kepribadian hanya sebagai suatu produk kebudayaan. Karena itu dia
percaya bahwa kesehatan jiwa harus di definisikan menurut bagaimna baik nya
masyarakat menyesuaikan diri dengan kebutuhan-kebutuhan dasar semua individu,
bukan menurut bagaimana baiknya individu-individu menyesuaikan diri dengan
masyarakat. Karena itu kesehatan psikologis tidak begitu banyak merupakan usaha
masyarakat. Faktor kunci ialah bagaimana suatu masyarakat memuaskan secukupnya
kebutuhan-kebutuhan manusia.
Suatu
masyarakat yang tidak sehat atau sakit menciptakan permusuhan, kecurigaan,
ketidakpercayaan dalam anggota-anggotanya, dan merintangi pertumbuhan penuh
dari setiap individu. Suatu masyarakat yang sehat membiarkan anggota-anggotanya
mengembangkan cinta satu sama lain, menjadi produktif yang kreatif, mempertajam
dan memperhalus tenaga pikiran dan objektivitasnya dan mempermudah timbulnya
individu-individu yang berfungsi sepenuhnya.
Menurut
Fromm, kita adalah makhluk yang unik dan kesepian. Sebagai akibat evolusi kita
dari binatang-binatang yang lebih rendah, kita tidak lagi menyatu dengan alam;
kita tidak terikat pada mekanisme-mekanisme instinktif. Akan tetapi perbedaan
yang sangat penitng antara manusia dan binatang yang lebih rendah terletak pada
kemampuan kita akan kesadaran diri, pikiran, daya khayal. Manusia mengetahui; kita mengetahui bahwa kita
akhirnya tak berdaya, kita akan mati, dan kita terpisah dari binatang-binatang
lain dan dari alam.
Menurut
Fromm, pribadi yang sehat adalah pribadi yang mampu hidup hidup di masyarakat
sosial yang ditandai dengan hubungan – hubungan yang manusiawi, diwarnai oleh
solidaritas penuh cinta dan saling tidak merusak atau menyingkirkan. Dengan
demikian, menurut Fromm, orang yang berkepribadian sehat memiliki ciri – ciri
sebagai berikut :
a. Mampu
mengembangkan hidupnya sebagai makhluk sosial di dalam masyarakat
b. Mampu
mencintai dan dicintai
c. Mampu
mempercayai dan dipercayai tanpa memanipulasi kepercayaan tersebut
d. Mampu
hidup bersolidaritas dengan orang lain tanpa syarat
e. Mampu
menjaga jarak antar dirinya dengan masyarakat tanpa merusaknya
f. Memiliki
watak sosial yang produktif
Dorongan Kepribadian yang Sehat
Dorongan
Kepribadian yang sehat. Sebagai organisme yang hidup, kita didorong untuk
memuaskan kebutuhan-kebutuhan fisiologis dasar akan kelaparan, kehausan, dan
seks. Apa yang penting dalam mempengaruhi kepribadian ialah kebutuhan-kebutuhan
psikologis. Semua manusia sehat dan tidak sehat didorong oleh
kebutuhan-kebutuhan tersebut, perbedaan antara mereka terletak dalam cara
bagaimana kebutuhan-kebutuhan ini dipuaskan. Orang-orang yang sehat memuaskan
kebutuhan-kebutuhan psikologis secara kreatif dan produktif. Orang-orang yang
sakit memuaskan kebutuhan-kebutuhan tersebut dengan cara-cara irasional.
Fromm
mengemukakan lima kebutuhan yang berasal dari dikotomi kebebasan dan keamanan:
1.
Keterhubungan (Relatedness)
Fromm
percaya bahwa pemuasan kebutuhan untuk berhubungan atau bersatu dengan
orang-orang lain ini sangat penting untuk kesehatan psikologis. Tingkah laku
yang irasional, bahkan penyakit jiwa, merupakan akibat yang tidak dapat
dihindari karena kegagalan dalam memuaskan kebutuhan ini.
Ada
beberapa cara untuk menemukan hubungan. Beberapa cara adalah destruktif (tidak
sehat), dan cara-cara lainnya konstruktif (sehat). Seseorang dapat berusaha
untuk bersatu dengan dunia dengan bersikap tunduk kepada orang lain, kepada
suatu kelompok, atau kepada sesuatu yang ideal, seperti Allah. Dengan
menundukan diri, orang tidak lagi sendirian, tetapi menjadi milik dari
seseorang atau sesuatu yang lebih besar daripada dirinya sendiri. Kemungkinan
lain seseorang dapat berusaha untuk berhubungan dengan dunia dengan
menguasainya, dengan memaksa orang-orang lain tunduk kepadanya.
Cara
yang sehat untuk berhubungan dengan dunia adalah melalui cinta. Cinta memuaskan
kebutuhan akan keamanan dan juga menimbulkan sesuatu perasaan integritas dan
individualitas. Fromm tidak mendefinisikan cinta semata-mata dalam pengertian
erotis, definisinya meliputi cinta orangtua terhadap anak, cinta kepada diri
sendiri, dan dalam pengertian yang lebih luas, solidaritas dengan semua orang
dan mencintai mereka.
2.
Transcendence (Keunggulan)
Transendensi (keunggulan)
didefinisikan sebagai dorongan untuk melampaui keberadaan yang pasif dan
kebetulan menuju “alam penuh makna dan kebebasan”, keunggulan dapat dicari
melalui pendekatan positif dan negatif.
Fromm percaya
bahwa dalam perbuatan menciptakan manusia mengatasi kodrat eksistensi yang
pasif dan aksidental, dengan demikian mencapai suatu perasaan akan maksud dan
kebebasan. Menciptakan ialah cara sehat untuk melebihi keadaan binatang yang
pasif yang tidak diterima oleh manusia karena kemampuan pikiran dan daya
khayalnya. Kebutuhan akan transendensi harus dipuaskan apabila tidak dengan
suatu cara yang sehat maka dengan suatu cara yang tidak sehat.
Fromm percaya
bahwa jalan lain untuk kreativitas ialah destruktivitas. Destruktivitas dan
kreativitas keduanya berakar secara mendalam pada kodrat manusia. Akan tetapi,
kreativitas merupakan potensi utama dan menyebabkan kesehatan psikologis.
3.
Keberakaran (Rootedness)
Keberakaran atau
disebut juga kebutuhan untuk berakar atau merasa berpulang kembali di dunia. Keberakaran
dapat dilihta secara filogenetis dalam evolusi spesies manusia. Fromm setuju
dengan Freud bahwa keinginan untuk melakukan hubungan sedarah adalah universal,
namun i atidak setuju dengan keyakina Freud bahwa hubungan yang diinginkan
tersebut secara esensial adalah hubungan seksual.
Keberakaran dapat
dicari dengan cara sehat (ideal) dan cara tidak sehat. Cara yang ideal adalah
dengan membentuk suatu perasaan persaudaraan dengan sesama umat manusia, suatu
perasaan keterlibatan, cinta, perhatian, dan partisipasi dalam masyarakat.
Perasaan solidaritas dengan orang-orang lain ini memuaskan kebutuhan untuk
berakar, untuk berkoneksi da berhubungan dengan dunia.
Cara yang tidak
sehat untuk berakar ialah dengan memelihara ikatan-ikatan sumbang masa
kanak-kanak dengan ibu. Kurang lebih orang yang demikian tidak pernah sanggup
meninggalkan rumah dan terus berpegang teguh pada keamanan ikatan-ikatan
keibuan. Ikatan-ikatan sumbang dapat meluas melampaui hubungan anak-ibu dan
memasukan seluruh kelompok keluarga.
4.
Kepekaan Akan Identitas (sense of
identity)
Kepekaan akan
identitas atau kemampuan untuk menyadari diri sediri sebagai wujud yang
terpisah. From, (1981) percaya bahwa manusia primitif mengidentifikasi diri
mereka lebih dekat dengan klan mereka dan tidak melihat dirinya sebagai
individu yang terpisah dari kelompok.
Cara yang sehat
utuk memuaskan kebutuhan ini yaitu individualitas, proses dimana seseorang
mencapai suatu perasaan tertentu tentang identitas diri. Sejauh mana kita
masing-masing mengalami suatu perasaan yang unik tentang diri (selfhood)
tergantung pada bagaimana kita berhasil memutuskan iaktan-ikatan sumbang dengan
keluarga, suku, atau bangsa kita. Orang-orang dengan perasaan individualitas
yang berkembang baik mengalami diri mereka seperti lebih mengontrol kehidupan
mereka sendiri, dan kehidupan mereka tidak dibentuk oleh orang-orang lain.
Cara yang tidak
sehat dalam membentuk suatu perasaan identitas adalah menyesuaikan diri dengan
sifat-sifat suatu bangsa, ras, agama atau pekerjaan.
5.
Kerangka Orientasi
Setiap individu
harus merumuskan suatu gambaran konsisten tentang dunia yang memberikan kesempatan
untuk memahami semua peristiwa dan pengalaman. Dasar yang ideal untuk kerangka
orientasi adalah pikiran, yakni sarana yang digunakan seseorang untuk
mengembangkan suatu gambaran realistis yang objektif tentang dunia. Yang
terkandung dalam hal ini ialah kapasitas untuk melihat dunia (termasuk diri)
secara objektif, untuk menggambarkan dunia dengan tepat dan tidak mengubahnya
dengan lensa-lensa subjektif dari kebutuhan-kebutuhan dan ketakutan-ketakutan
orang sendiri.
Fromm sangat
mementingkan persepsi objektif tentang kenyataan. Semakin objektif persepsi
kita, semakin juga kita berhubungan dengan kenyataan, jadi semakin matang dan
semakin tangkas pula kita dalam menanggulangi dunia luar. Pikiran harus
dikembangkan dan diterapkan dalam semua segi kehidupan.
Kodrat Kepribadian yang Sehat
Fromm
memberikan suatu gambaran jelas tentang kepribadian yang sehat. Fromm menyebut
kepribadian yang sehat adalah orientasi produktif. Konsep itu menggambarkan
penggunaan yang sangat penuh atau realisasi dari potensi manusia. Dengan
menggunakan kata “orientasi”, Fromm menunjukkan bahwa kata itu merupakan suatu
sikap umum atau segi pandangan yang meliputi semua segi kehidupan,
renspons-respons intelektual, emosional, dan sensoris terhadap orang-orang,
benda-benda, dan peristiwa-peristiwa didunia dan terhadap diri.
Menjadi
produktif berarti orang menggunakan semua tenaga dan potensinya. Kata
“produktif” mungkin menyesatkan karena kita cenderung memikirkan kata itu dalam
pengertian manghasilkan sesuatu seperti barang-barang material, karya-karya
seni atau ide-ide. Orang-orang sehat
menciptakan diri mereka dengan melahirkan semua potensi mereka, dengan menjadi
semua menurut kesanggupan mereka, dengan memenuhi semua kapasitas mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Schultz,
D. (1991). Psikologi Pertumbuhan:
Model-Model Kepribadian Sehat. Yogyakarta: PT Kanisius.
Feist, J., Feist, G.J.
(2011). Teori Kepribadian. Jakarta:
Salemba Humanika.
http://www.psychologymania.net/2010/04/konsep-manusia-sehat-dan-pandangan.html?m=1.
Diakses pada 10 April2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar