Senin, 11 April 2016

Konsep Sehat: Erich Fromm

Nama: Resti Anugrahsari
NPM: 19514092
Kelas: 2PA08



Erich Fromm
Fromm (1955) menyatakan bahwa satu perbedaan penting antara manusia yang sehat secara mental dan manusia neurotik adalah bahwa manusia yang sehat secara mental menemukan jawaban atas keberadaan mereka-jawaban yang lebih sesuai dengan jumlah kebutuhan manusia. Dengan kata lain, individu yang sehat lebih mampu menemukan cara untuk bersatu kembali dengan dunia, dengan secaraproduktif memenuhi kebutuhan manusiawi akan keterhubungan, keunggulan, keberakaran, kepekaan akan identitas dan kerangka orientasi.
Kepribadian sehat menurut Erich Fromm adalah penyesuaian diri seseorang dalam masyarakat merupakan kompromi antara kebutuhan-kebutuahn batin dan tuntutan dari luar dan seseorang menerapkan kerakter sosial untuk memenuhi harapan masyarakat kepribadian sehat juga adanya keinginan untuk mencintai dan di cintai dalam bukunya Art Of Love erik Fromm mengutarakan : Dalam Civilization and Its Discontents (1930), seperti dikutip oleh Eric Fromm dalam Masyarakat yang Sehat (Terjemahan Thomas Bambang Murtianto, 1995) ia menulis: "Manusia, setelah menemukan lewat pengalamannya bahwa cinta seksual (genital) memberinya kepuasan puncak, maka makna cinta seksual-genital menjadi prototipe bagi semua bentuk kebahagiaan manusia. Karenanya manusia terdorong mencari kebahagiaan yang ada kaitannya dengan hubungan seks, menempatkan erotisme genital sebagai titik pusat kehidupannya…. Dengan melakukan itu manusia menjadi sangat tergantung pada dunia luar, pada obyek cinta pilihannya, atau sungguh merasa kehilangan bila ditinggal mati atau ditinggal kabur."
Masyarakat sangat berperan penting dalam pembentukan kepribadian. Masyarakat yang menjadikan seseorang berkepribadian sehat adalah masyarakat yang hubungan sosialnya sangat manusiawi.


Pendekatan Fromm Terhadap Kepribadian
Fromm melihat kepribadian hanya sebagai suatu produk kebudayaan. Karena itu dia percaya bahwa kesehatan jiwa harus di definisikan menurut bagaimna baik nya masyarakat menyesuaikan diri dengan kebutuhan-kebutuhan dasar semua individu, bukan menurut bagaimana baiknya individu-individu menyesuaikan diri dengan masyarakat. Karena itu kesehatan psikologis tidak begitu banyak merupakan usaha masyarakat. Faktor kunci ialah bagaimana suatu masyarakat memuaskan secukupnya kebutuhan-kebutuhan manusia.
Suatu masyarakat yang tidak sehat atau sakit menciptakan permusuhan, kecurigaan, ketidakpercayaan dalam anggota-anggotanya, dan merintangi pertumbuhan penuh dari setiap individu. Suatu masyarakat yang sehat membiarkan anggota-anggotanya mengembangkan cinta satu sama lain, menjadi produktif yang kreatif, mempertajam dan memperhalus tenaga pikiran dan objektivitasnya dan mempermudah timbulnya individu-individu yang berfungsi sepenuhnya.
Menurut Fromm, kita adalah makhluk yang unik dan kesepian. Sebagai akibat evolusi kita dari binatang-binatang yang lebih rendah, kita tidak lagi menyatu dengan alam; kita tidak terikat pada mekanisme-mekanisme instinktif. Akan tetapi perbedaan yang sangat penitng antara manusia dan binatang yang lebih rendah terletak pada kemampuan kita akan kesadaran diri, pikiran, daya khayal. Manusia mengetahui; kita mengetahui bahwa kita akhirnya tak berdaya, kita akan mati, dan kita terpisah dari binatang-binatang lain dan dari alam.
Menurut Fromm, pribadi yang sehat adalah pribadi yang mampu hidup hidup di masyarakat sosial yang ditandai dengan hubungan – hubungan yang manusiawi, diwarnai oleh solidaritas penuh cinta dan saling tidak merusak atau menyingkirkan. Dengan demikian, menurut Fromm, orang yang berkepribadian sehat memiliki ciri – ciri sebagai berikut :
a.       Mampu mengembangkan hidupnya sebagai makhluk sosial di dalam masyarakat
b.      Mampu mencintai dan dicintai
c.       Mampu mempercayai dan dipercayai tanpa memanipulasi kepercayaan tersebut
d.      Mampu hidup bersolidaritas dengan orang lain tanpa syarat
e.       Mampu menjaga jarak antar dirinya dengan masyarakat tanpa merusaknya
f.       Memiliki watak sosial yang produktif

Dorongan Kepribadian yang Sehat
Dorongan Kepribadian yang sehat. Sebagai organisme yang hidup, kita didorong untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan fisiologis dasar akan kelaparan, kehausan, dan seks. Apa yang penting dalam mempengaruhi kepribadian ialah kebutuhan-kebutuhan psikologis. Semua manusia sehat dan tidak sehat didorong oleh kebutuhan-kebutuhan tersebut, perbedaan antara mereka terletak dalam cara bagaimana kebutuhan-kebutuhan ini dipuaskan. Orang-orang yang sehat memuaskan kebutuhan-kebutuhan psikologis secara kreatif dan produktif. Orang-orang yang sakit memuaskan kebutuhan-kebutuhan tersebut dengan cara-cara irasional.
Fromm mengemukakan lima kebutuhan yang berasal dari dikotomi kebebasan dan keamanan:
1.        Keterhubungan (Relatedness)
Fromm percaya bahwa pemuasan kebutuhan untuk berhubungan atau bersatu dengan orang-orang lain ini sangat penting untuk kesehatan psikologis. Tingkah laku yang irasional, bahkan penyakit jiwa, merupakan akibat yang tidak dapat dihindari karena kegagalan dalam memuaskan kebutuhan ini.
Ada beberapa cara untuk menemukan hubungan. Beberapa cara adalah destruktif (tidak sehat), dan cara-cara lainnya konstruktif (sehat). Seseorang dapat berusaha untuk bersatu dengan dunia dengan bersikap tunduk kepada orang lain, kepada suatu kelompok, atau kepada sesuatu yang ideal, seperti Allah. Dengan menundukan diri, orang tidak lagi sendirian, tetapi menjadi milik dari seseorang atau sesuatu yang lebih besar daripada dirinya sendiri. Kemungkinan lain seseorang dapat berusaha untuk berhubungan dengan dunia dengan menguasainya, dengan memaksa orang-orang lain tunduk kepadanya.
Cara yang sehat untuk berhubungan dengan dunia adalah melalui cinta. Cinta memuaskan kebutuhan akan keamanan dan juga menimbulkan sesuatu perasaan integritas dan individualitas. Fromm tidak mendefinisikan cinta semata-mata dalam pengertian erotis, definisinya meliputi cinta orangtua terhadap anak, cinta kepada diri sendiri, dan dalam pengertian yang lebih luas, solidaritas dengan semua orang dan mencintai mereka.
2.        Transcendence (Keunggulan)
Transendensi (keunggulan) didefinisikan sebagai dorongan untuk melampaui keberadaan yang pasif dan kebetulan menuju “alam penuh makna dan kebebasan”, keunggulan dapat dicari melalui pendekatan positif dan negatif.
Fromm percaya bahwa dalam perbuatan menciptakan manusia mengatasi kodrat eksistensi yang pasif dan aksidental, dengan demikian mencapai suatu perasaan akan maksud dan kebebasan. Menciptakan ialah cara sehat untuk melebihi keadaan binatang yang pasif yang tidak diterima oleh manusia karena kemampuan pikiran dan daya khayalnya. Kebutuhan akan transendensi harus dipuaskan apabila tidak dengan suatu cara yang sehat maka dengan suatu cara yang tidak sehat.
Fromm percaya bahwa jalan lain untuk kreativitas ialah destruktivitas. Destruktivitas dan kreativitas keduanya berakar secara mendalam pada kodrat manusia. Akan tetapi, kreativitas merupakan potensi utama dan menyebabkan kesehatan psikologis.
3.        Keberakaran (Rootedness)
Keberakaran atau disebut juga kebutuhan untuk berakar atau merasa berpulang kembali di dunia. Keberakaran dapat dilihta secara filogenetis dalam evolusi spesies manusia. Fromm setuju dengan Freud bahwa keinginan untuk melakukan hubungan sedarah adalah universal, namun i atidak setuju dengan keyakina Freud bahwa hubungan yang diinginkan tersebut secara esensial adalah hubungan seksual.
Keberakaran dapat dicari dengan cara sehat (ideal) dan cara tidak sehat. Cara yang ideal adalah dengan membentuk suatu perasaan persaudaraan dengan sesama umat manusia, suatu perasaan keterlibatan, cinta, perhatian, dan partisipasi dalam masyarakat. Perasaan solidaritas dengan orang-orang lain ini memuaskan kebutuhan untuk berakar, untuk berkoneksi da berhubungan dengan dunia.
Cara yang tidak sehat untuk berakar ialah dengan memelihara ikatan-ikatan sumbang masa kanak-kanak dengan ibu. Kurang lebih orang yang demikian tidak pernah sanggup meninggalkan rumah dan terus berpegang teguh pada keamanan ikatan-ikatan keibuan. Ikatan-ikatan sumbang dapat meluas melampaui hubungan anak-ibu dan memasukan seluruh kelompok keluarga.
4.        Kepekaan Akan Identitas (sense of identity)
Kepekaan akan identitas atau kemampuan untuk menyadari diri sediri sebagai wujud yang terpisah. From, (1981) percaya bahwa manusia primitif mengidentifikasi diri mereka lebih dekat dengan klan mereka dan tidak melihat dirinya sebagai individu yang terpisah dari kelompok.
Cara yang sehat utuk memuaskan kebutuhan ini yaitu individualitas, proses dimana seseorang mencapai suatu perasaan tertentu tentang identitas diri. Sejauh mana kita masing-masing mengalami suatu perasaan yang unik tentang diri (selfhood) tergantung pada bagaimana kita berhasil memutuskan iaktan-ikatan sumbang dengan keluarga, suku, atau bangsa kita. Orang-orang dengan perasaan individualitas yang berkembang baik mengalami diri mereka seperti lebih mengontrol kehidupan mereka sendiri, dan kehidupan mereka tidak dibentuk oleh orang-orang lain.
Cara yang tidak sehat dalam membentuk suatu perasaan identitas adalah menyesuaikan diri dengan sifat-sifat suatu bangsa, ras, agama atau pekerjaan.
5.        Kerangka Orientasi
Setiap individu harus merumuskan suatu gambaran konsisten tentang dunia yang memberikan kesempatan untuk memahami semua peristiwa dan pengalaman. Dasar yang ideal untuk kerangka orientasi adalah pikiran, yakni sarana yang digunakan seseorang untuk mengembangkan suatu gambaran realistis yang objektif tentang dunia. Yang terkandung dalam hal ini ialah kapasitas untuk melihat dunia (termasuk diri) secara objektif, untuk menggambarkan dunia dengan tepat dan tidak mengubahnya dengan lensa-lensa subjektif dari kebutuhan-kebutuhan dan ketakutan-ketakutan orang sendiri.
Fromm sangat mementingkan persepsi objektif tentang kenyataan. Semakin objektif persepsi kita, semakin juga kita berhubungan dengan kenyataan, jadi semakin matang dan semakin tangkas pula kita dalam menanggulangi dunia luar. Pikiran harus dikembangkan dan diterapkan dalam semua segi kehidupan.

Kodrat Kepribadian yang Sehat
Fromm memberikan suatu gambaran jelas tentang kepribadian yang sehat. Fromm menyebut kepribadian yang sehat adalah orientasi produktif. Konsep itu menggambarkan penggunaan yang sangat penuh atau realisasi dari potensi manusia. Dengan menggunakan kata “orientasi”, Fromm menunjukkan bahwa kata itu merupakan suatu sikap umum atau segi pandangan yang meliputi semua segi kehidupan, renspons-respons intelektual, emosional, dan sensoris terhadap orang-orang, benda-benda, dan peristiwa-peristiwa didunia dan terhadap diri.
Menjadi produktif berarti orang menggunakan semua tenaga dan potensinya. Kata “produktif” mungkin menyesatkan karena kita cenderung memikirkan kata itu dalam pengertian manghasilkan sesuatu seperti barang-barang material, karya-karya seni atau ide-ide.  Orang-orang sehat menciptakan diri mereka dengan melahirkan semua potensi mereka, dengan menjadi semua menurut kesanggupan mereka, dengan memenuhi semua kapasitas mereka.


DAFTAR PUSTAKA
Schultz, D. (1991). Psikologi Pertumbuhan: Model-Model Kepribadian Sehat. Yogyakarta: PT Kanisius.

Feist, J., Feist, G.J. (2011). Teori Kepribadian. Jakarta: Salemba Humanika.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar